Interaksi obat dan makanan terjadi bila makanan yang Anda makan mempengaruhi bahan dalam obat yang Anda minum sehingga obat tidak bisa bekerja sebagaimana mestinya. Interaksi ini dapat menyebabkan efek yang berbeda-beda, dari mulai peningkatan atau penurunan efektivitas obat sampai efek samping. Makanan juga dapat menunda, mengurangi atau meningkatkan penyerapan obat.
Itulah sebabnya mengapa beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat lain sebaiknya diambil bersamaan dengan makanan
Berikut ini contoh beberapa makanan dan minuman yang tidak boleh dicampur dengan obat-obatan tertentu:
Itulah sebabnya mengapa beberapa obat harus diminum pada waktu perut kosong (1 jam sebelum makan atau 2 jam setelah makan) dan beberapa obat lain sebaiknya diambil bersamaan dengan makanan
Berikut ini contoh beberapa makanan dan minuman yang tidak boleh dicampur dengan obat-obatan tertentu:
1. Jus Jeruk
Jus jeruk menghambat enzim yang terlibat dalam metabolisme obat sehingga mengintensifkan pengaruh obat-obatan tertentu. Peningkatan pengaruh obat mungkin kelihatannya baik, padahal tidak. Jika obat diserap lebih dari yang diharapkan, obat tersebut akan memiliki efek berlebihan. Misalnya, obat untuk membantu mengurangi tekanan darah bisa menurunkan tekanan darah terlalu jauh. Konsumsi jus jeruk pada saat yang sama dengan obat penurun kolesterol juga meningkatkan penyerapan bahan aktifnya dan menyebabkan kerusakan otot yang parah. Jeruk yang dimakan secara bersamaan dengan obat anti-inflamasi atau aspirin juga dapat memicu rasa panas dan asam di perut.
2. Kalsium
Kalsium atau makanan yang mengandung kalsium, seperti susu dan produk susu lainnya dapat mengurangi penyerapan tetrasiklin (Tetrasikin dapat digunakan untuk pengobatan infeksi pada saluran pernafasan, sinus, telinga bagian tengah, saluran kemih, usus dua belas jari dan juga Gonore.)
3. Makanan yang kaya vitamin K
3. Makanan yang kaya vitamin K
Makanan yang kaya vitamin K (kubis, brokoli, bayam, alpukat, selada) harus dibatasi konsumsinya jika sedang mendapatkan terapi antikoagulan (misalnya warfarin), untuk mengencerkan darah. Sayuran itu mengurangi efektivitas pengobatan dan meningkatkan risiko trombosis (pembekuan darah).
4. Jus Anggur
4. Jus Anggur
Minuman jus anggur diketahui dapat menyebabkan masalah dengan menghambat enzim yang bekerja dalam metabolisme obat dan menguatkan efek obat-obatan tertentu, termasuk diantaranya estrogen (yang ada di dalam pil penjarang kehamilan), calcium channel blockers (obat tekanan darah tinggi) dan obat penenang benzodiazepine tertentu.
5.havernut-oatmeal
5.havernut-oatmeal
Penderita penyakit jantung yang sedang meminum obat digoxin, sebaiknya menghindari mengkonsumsi havernut-oatmeal. Kandungan serat tinggi di dalam havermut diketahui dapat menghambat proses absorpsi obat.
6.Tyramine
Jangan mencampur jenis makanan yang kaya akan kandungan tyramine seperti yang terdapat pada keju, daging olahan, avokad, pisang, red wine ataupun produk-produk yang mengandung kafein dengan MAO Inhibitor (obat untuk penderita depresi fobia). Pencampuran ini dapat menyebabkan Anda menderita sakit kepala yang parah dan kenaikan tekanan darah yang kemungkinan berakibat fatal (Hypertensive Crisis).
7.Kafein
7.Kafein
Kafein meningkatkan risiko overdosis antibiotik tertentu (enoxacin, ciprofloxacin, norfloksasin).Untuk menghindari keluhan palpitasi, tremor, berkeringat atau halusinasi, yang terbaik adalah menghindari minum kopi, teh atau soda pada masa pengobatan.
Sumber : www.kaskus.us
wah makasih kak infonya
BalasHapusbaru tau saya kalau minum obat tidak boleh sama jus jeruk hehe
saya pernah soalnya begitu.. untuk gak kenapa2